Selasa, 09 November 2010

Seni Rupa Indonesia dalam lembaga pendidikan

 Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) merupakan akademi pertama yang bergerak dalam bidang seni rupa di Indonesia. ASRI didirikan pada tanggal 15 Desember 1949, dengan bagian pendidikan seni seperti seni lukis, seni patung, pertukangan kayu dan reklame. Jurusan reklame merupakan cikal bakal pendidikan desain grafis yang pada saat itu masih bergabung dengan jurusan Dekorasi, Ilustrasi dan Grafik.

            Kemudian pada tahun 1959, lahirlah Institut Teknologi Bandung (ITB) yang juga memiliki jurusan seni rupa, namun dengan nama Departemen Perencanaan dan Seni Rupa. Bagian Seni Rupa terbagi menjadi Pendidikan Seni Rupa, Seni Lukis dan Seni Interior. Dalam perkembangannya, bagian Seni Rupa bertambah lagi menjadi bidang Seni Keramik (tahun 1963), Seni Grafis dan Seni Patung (tahun 1964). Pada tahun 1973, bagian Seni Rupa berubah nama menjadi Departemen Seni Rupa yang mencakup bidang studi Seni Lukis, Seni keramik, Seni Patung, Seni Grafis, Desain Interior (perubahan dari Arsitektur Interior), Desain Produk Industri, Desain Grafis dan Desain Tekstil. Tahun 1980 sebutan departemen berubah menjadi jurusan. Jurusan Seni Rupa terbagi menjadi dua bagian yaitu Bidang Seni Rupa dan Bidang Desain. Baik bidang seni rupa maupun bidang desain mengalami perkembangan yang pesat karena bidang tersebut memenuhi tuntutan kebutuhan masyarakat, maka pada tahun 1984 jurusan seni rupa ditingkatkan menjadi fakultas tersendiri dengan nama Fakultas Seni Rupa dan Desain.
            Setelah ITB membuka jurusan seni rupa, selanjutnya pada tahun 1969 Fakultas Teknik Universitas Trisakti pun membuka Depatemen baru yaitu Departemen Seni Rupa. Kemudian pada tahun 1970 didirikan Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta (LPKJ) yang menbawahi Akademi Seni Rupa, Akademi Seni Tari dan Akademi Seni Teater. Pada tahun 1976, untuk memenuhi persyaratan sebuah perguruan tinggi, nama LPKJ mengubah namanya menjadi Institut Kesenian Jakarta (IKJ).
Pada pertengahan tahun 1984, terjadilah perubahan besar dalam system penyelenggaraan pendidikan seni, sehingga setelah menjalani perencanaan panjang sejak 1973 dengan ide penggabungan 3 lembaga: STSRI “ASRI”, AMI, dan ASTI, maka ketiga lembaga tersebut dijadikan satu dengan nama Institut Seni Indonesia Yogyakarta pada tanggal 23 Juli 1984. Perubahan ini membawa perubahan pada lembaga jurusan, yang tadinya satu jurusan membidangi satu program  studi, maka kini jurusan membawahi kewenangan pengelolaan administrasi dua program studi. Dengan demikian nama baru jurusan Desain Komunikasi menjadi Program Studi Desain Komunikasi Visual.
Selain ASRI, ITB, IKJ, ISI Yogyakarta dan Universitas Trisakti, beberapa Universitas lain pun mulai membuka jurusan Desain Komunikasi Visual, seiring berkembangnya seni rupa Indonesia. Pada tanggal 13 Desember 1994, Universitas Pelita Harapan yang berada di bawah Yayasan Universitas Pelita Harapan membuka jurusan Desain Komunikasi Visual. Jurusan DKV berada di bawah Fakultas Teknik dan Perencanaan.
Universitas Tarumanagara juga membentuk Fakultas Seni Rupa dan Desain pada tahu 1994 dengan program studi Desain Interior, lalu pada tahun 1996 dibuka program Studi Desain Komunikasi Visual. Selanjutnya pada tanggal 22 Oktober 1998, dibentuk jurusan Desain Grafis Universitas Bina Nusantara yang berada di bawah naungan Fakultas Teknik  Sejarah DKV Binus University. Di tahun yang sama Universitas Kristen Petra berdiri.


Created by: Intan Purnamasari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar